

Bismillahirrahmanirrahim.
▶️ Fakir
Menurut Imam Syafi’i, fakir merupakan orang yang tidak memiliki harta benda atau mata pencaharian. Keadaan ini terjadi secara terus-menerus atau dalam rentang waktu tertentu.
▶️ Miskin
Berbeda dengan fakir, orang yang termasuk ke dalam kategori miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
▶️ Riqab
Riqab atau memerdekakan budak menjadi penerima zakat yang utama. Budak yang dimaksud adalah seorang muslim yang dijadikan budak kemudian dibeli dari harta zakat dan dibebaskan di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
▶️ Gharim
Gharim adalah orang yang memiliki utang dan terdesak mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, baik kepentingan pribadi, sosial, maupun agama.
Ada dua jenis gharim.
– Pertama, gharim limaslahati nafsihi yang terlilit utang demi kepentingan atau kebutuhan pribadi.
– Kedua, gharim li ishlahi dzatilyang terlilit utang karena mendamaikan manusia, suku, atau qabilah.
▶️ Mualaf
Mualaf adalah orang muslim yang imannya masih lemah, tetapi memiliki pengaruh terhadap kaumnya atau sebutan bagi orang yang baru memeluk agama Islam.
▶️ Fi sabilillah
Fi sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah demi mengharapkan rida. Orang yang masuk dalam golongan ini, baik kaya maupun miskin berhak mendapatkan zakat.
Namun perlu dingat bahwa di masa kini jihad fi sabilillah tidak selalu berarti perang.
Jihad seorang pelajar harus dilakukan dengan belajar giat untuk mendapatkan rida Allah.
Selain itu, fi sabilillah juga bisa berupa organisasi penyiaran dakwah Islam, dan kegiatan lain di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
▶️ Ibnu Sabil
Ibnu sabil adalah seorang muslim yang melakukan perjalanan dan memerlukan uang untuk bekal perjalanannya. Orang yang masuk dalam golongan ini berhak menerima zakat sesuai kebutuhannya.
▶️ Amil Zakat
Jika mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat, maka Amil Zakat adalah badan yang dipercaya mengurusi zakat.
Amil zakat adalah orang yang telah ditunjuk oleh seorang pemimpin atau wakilnya dan ditugaskan untuk mengumpulkan zakat.
Syarat menjadi amil zakat harus merdeka, laki-laki, dan muslim mukalaf. Amil boleh berasal dari orang miskin ataupun kaya.
Jika ketujuh golongan sudah menerima haknya, maka amil berhak menerima zakat.?? Memberi Nafkah kepada Anak-Istri adalah Ibadah yang Agung
Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
Sebagian dari suami ketika memberikan nafkah kepada anak dan istrinya, bisa jadi ia merasa tidak sedang melakukan amal ibadah kepada Allah.
Padahal memberikan nafkah kepada anak dan istri adalah salah satu amal ibadah yang agung.
Merupakan amal ibadah yang wajib bagi seorang suami sekaligus ayah. Amal ibadah yang wajib jauh lebih besar pahalanya daripada amal ibadah sunah.
Perhatikan nasihat dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berikut ini,
بعض الناس ينفق على أهله ، ولكنه لا يشعر بأنه يتقرب إلى الله بهذا الإنفاق و لو جاءه مسكين و أعطاه ريالا واحدا يشعر بأنه متقرب إلى الله بهذه الصدقة و لكن الصدقة الواجبة على الأهل أفضل و أكثر أجرا
“Sebagian manusia ketika memberikan nafkah kepada keluarganya, ia tidak merasa bahwa ia sedang beribadah kepada Allah dengan nafkah ini. Ketika datang seorang yang miskin lalu ia memberikan satu rial, maka ia merasa sedang beribadah kepada Allah.” (Syarh Riyadhus Shalihin, 4: 389)
Kita perlu benar-benar memperhatikan nasihat ini. Yang perlu kita ketahui bahwa memberi nafkah kepada anak dan istri itu hukumnya wajib. Apabila ayah menyia-nyiakan hal ini, maka ia berdosa.
Allah Ta’ala berfirman,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah [2]: 233)
Harusnya kita lebih berbahagia dan lebih berharap pahala ketika memberi nafkah kepada anak dan istri, karena ini adalah ibadah wajib.
Secara umum, ibadah wajib lebih Allah cintai dan lebih banyak pahalanya daripada ibadah sunah.
Perhatikanlah hadits berikut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهُِ
“Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku telah mengobarkan peperangan dengannya. Dan tidaklah ada seorang hamba-Ku yang mendekatkan dirinya kepada-Ku, dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada amalan yang Aku wajibkan kepadanya’.” (HR. Bukhari no. 6502)
Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata ketika menjelaskan hadits ini,
فكانت الفرائض أكمل فلهذا كانت أحب إلى الله تعالى وأشد تقريبا
“Amalan-amalan yang wajib itu lebih sempurna. Oleh karena itu, lebih dicintai oleh Allah dan lebih mendekatkan diri (taqarrub).” (Fathul Baari, 11: 343, Darul Ma’rifah)
Sungguh ironis apabila ada seorang ayah pelit kepada anak-istri dan keluarga, sedangkan ia sangat baik kepada teman-temannya seperti sering mentraktir teman-temannya.
Oleh karena itu, salah satu cara mengetahui akhlak yang sebenarnya pada seseorang adalah bagaimana sikap dia ketika bermuamalah dengan keluarganya.
Dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa yang paling baik adalah mereka yang paling baik kepada keluarganya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
Demikian, semoga bermanfaat.
*
@ Lombok, Pulau Seribu Masjid
Penyusun: Raehanul Bahraen
? ▶️ Admin 082115482922
? Gratis Video Belajar Tahsin https://yadululya.com/yuk-ngaji
? Follow Instagram https://www.instagram.com/yadululyagarut/
? Silahkan bergabung dalam Telegram group Kajian Yadul ULya ▶️ Click https://t.me/ponpesyadululya
Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’. (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, hal. 239)
Sedekah Jumat >>> https://yadululya.com/donasi/program/SedekahJumat